Bimbingan Kemandirian

Bapas Surabaya Terima Kunjungan Kerja Komisioner KPAI Kota Yogyakarta

Bapas Kelas I Surabaya menerima Kunjungan Kerja Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Kota Yogyakarta, Selasa (2/11). Kunjungan kerja yang diikuti oleh perwakilan KPAI Daerah Kota Yogyakarta Bidang Pengaduan dan Mediasi, perwakilan Sekretariat Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat dan  perwakilan Dinas Sosial Yogyakarta ini bertujuan untuk mengulik tips bagaimana peranan Bapas Kelas I Surabaya dalam penanganan Anak khususnya Anak Berhadapan dengan Hukum.

“Surabaya sebagai salah satu Kota Layak Anak Tingkat Utama, sangat menarik untuk mengetahui bagaimana penanganan ABH-nya,” ungkap Hari, perwakilan dari KPAID Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, perwakilan Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Surabaya memaparkan gambaran penanganan kasus Anak di wilayah kerja Bapas Surabaya dan menceritakan pengalamannya dalam penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum sejak pra ajudikasi, ajudikasi, hingga post ajudikasi.

Komisioner KPAID Kota Yogyakarta juga menanyakan beberapa pokok pertanyaan terkait penanganan Anak yang selama ini dilakukan oleh Bapas Surabaya. Salah satunya mengenai efektifitas pembimbingan Anak di Bapas Surabaya dan apa saja yang dilakukan oleh Bapas Surabaya dalam menangani Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

“Penanganan Anak memang sangat kompleks karena membutuhkan sinergi dari banyak pihak untuk memperoleh efektifitas dan intervensi yang tepat bagi Anak baik untuk Asesmen, rekomendasi, penempatan dalam LPAS, perawatan dan pembinaan, pembimbingan dan pengawasan hingga pelatihan kerja,” ujar Tri Pramoedjo, Pembimbing Kemasyarakatan Muda Bapas Surabaya.

“Efektifitas pembimbingan Anak tidak dapat dilihat dari berkurangnya tingkat kriminalitas namun dari tingkat pengulangan tindak pidana yang dilakukan oleh Anak tersebut,” kata Yoyon, PK Muda Bapas Surabaya.

Lebih lanjut, Yoyon yang juga aktif dalam Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (POKMAS LIPAS) unit bantuan hukum UNESA mengatakan bahwa diperlukan sinergi dengan berbagai pihak yang berwenang untuk memberikan intervensi yang tepat bagi Anak.

Di akhir kunjungan, perwakilan rombongan KPAI Daerah Kota Yogyakarta mengharapkan agar kedepannya kegiatan ini dapat terus dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dan membentuk sinergi dalam penanganan ABH.

READ MORE

‘Say it with Flower’ di Bapas Surabaya

Peringatan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2021 harus menjadi momentum untuk menunjukkan eksistensi Kemenkumham, khususnya di bidang pelayanan publik.  Demikian pesan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly dalam peringatan hari ulang tahun Kemenkumham RI tahun ini.

Karena itulah, tanggal 25-26 Oktober 2021 petugas pelayanan di Bapas Surabaya mengenakan pakaian adat dan memberikan setangkai bunga mawar pada klien, keluarga klien atau stakeholder terkait yang mendapatkan pelayanan pada tanggal tersebut.

“Bahasa bunga memang merupakan bahasa yang sangat indah, selain memberikan pelayanan yang tepat, cepat, ramah dan nyaman, kami juga ingin memberikan sesuatu yang berbeda khusus menyambut HDKD tahun ini,” ujar Kabapas Surabaya, Arif Rahman.

“Bunga yang diberikan jangan dinilai dari harganya, tapi makna bunga yang kami berikan ini, bunga selalu membuat orang lebih baik, lebih bahagia”tambah Rini, yang dimandat menjadi koordinator kegiatan Kehumasan para perayaan HDKD tahun 2021 di Bapas Surabaya.

Bunga yang diberikan pada hari pelayanan ini juga bermakna ungkapan cinta dan kasih petugas Bapas Surabaya kepada klien, keluarga klien dan stakeholder lainnya.

“Terkadang bunga dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, pada hari ini kita dapat maknai sebagai dukungan, harapan, persahabatan dan kekeluargaan bagi semua pihak yang mendapatkan pelayanan di Bapas Surabaya,” papar Rini.

Hani dan Elha, Pembimbing Kemasyarakatan Pertama yang yang bertugas sebagai duta layanan pada hari tersebut mengaku senang dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna layanan Bapas. Mereka berharap hal tersebut dapat sering dilakukan agar pengguna layanan Bapas Surabaya dapat merasakan pelayanan yang cukup unik di instansi pemerintah.

READ MORE

Kumham Peduli, Kumham Berbagi, Kabapas Ajak Bangkitkan Rasa Saling Berbagi, Peduli dan Empati

Pembagian bingkisan di Halaman Bapas Surabaya

Masih dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Dharma Karya Dhika Tahun 2021, Bapas Kelas I Surabaya  menyelenggarakan kegiatan Kumham Peduli, Kumham Berbagi dengan membagikan bingkisan perlengkapan protokol kesehatan, sembako dan sarapan pagi bagi warga masyarakat sekitar Bapas Surabaya,  pencari nafkah di jalanan, kaum dhuafa dan mereka yang membutuhkan, Kamis (21/10).  Kegiatan ini merupakan perwujudan kepedulian sosial ASN Bapas Kelas I Surabaya kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,.

Kepala Bapas Surabaya,  Arif Rahman didampingi  seluruh jajaran pegawai Bapas Kelas I Surabaya terjun langsung membagikan 55 paket bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Bantuan ini juga sebagai bentuk solidaritas kami dimana kami juga turut merasakan susahnya apa yang bapak/ibu rasakan, jangan dinilai dari isinya tetapi ini merupakan itikad baik kami untuk membantu warga masyarakat semua”, ucap Arif Rahman kepada para penerima bantuan.

Melalui kegiatan ini Arif mengajak seluruh jajaran Bapas Kelas I Surabaya untuk  meningkatkan rasa peduli, baik kepada sesama ataupun pada lingkungan dan menjadi momentum yang sangat baik untuk kita memperbaiki diri menumbuhkan rasa saling peduli, berbagi, empati dan bergotong-royong,

“Meningkatkan rasa peduli itu tidak sulit, kita hanya harus bisa saling memberi, berbagi, menjaga, mengerti, dan saling menyayangi, mudah-mudahan ini menjadi berkah, menjadi doa untuk keselamatan kita semua,”katanya.

“Sumber dananya berasal dari keikhlasan kami semua, setiap minggu kami memang telah rutin menggelar kegiatan Jum’at Berkah dengan membagikan sarapan, Alhamdulillah khusus minggu ini bisa terkumpul lebih banyak, sehingga kami bisa membuat bingkisan untuk sekitar 55 orang,”ungkap mantan Kalapas Narkotika Bangli ini.

Arif berharap agar bantuan yang disalurkan bisa sedikit meringankan beban masyarakat di masa pandemi yang tak kunjung berakhir ini. Menurutnya dengan kebersamaan dan kepedulian bisa membantu masyarakat yang mengalami kesusahan ekonomi karena pembatasan yang diterapkan guna menekan penyebaran virus Covid-19.

“Kita harus mensyukuri nikmat yang ada. Salah satunya dengan berbagi. Karena berbagi itu merupakan salah satu bentuk syukur dan pasti akan ditambah,”pungkasnya.

Anas (41), seorang ‘polisi cepek atau pak ogah’ dipertigaan jalan menuju Pasar Wage mengaku senang atas bingkisan yang diterimanya, “Terimakasih kawan-kawan Bapas, tiap Jum’at hampir selalu dapat sarapan sekarang ditambahi masker dan lain-lainnya ini, sangat bermanfaat,”katanya sambil kembali ‘mengatur’ lalu lintas.

Sementara Dodi (37), seorang warga Sepanjang yang berprofesi sebagai manusia silver (hari ini sedang berwarna biru) di Prapatan Jalan Sepanjang mengaku sangat senang dengan bingkisan yang dibagikan oleh teman-teman Bapas Surabaya.  Meski tidak begitu mengenal apa itu “Bapas”, Dodi mengungkapkan bahwa dirinya dan teman-teman silvernya menitipkan salam kenal dan terimakasih pada seluruh pegawai Bapas Surabaya. “Salam kenal teman-teman Bapas, terimakasih banyak, semoga selalu sehat,”ucapnya.

Pembagian Bingkisan kepada ‘Pak Ogah’ di Pertigaan Jalan Letjen Sutoyo


Pembagian Bingkisan kepada “Manusia Silver” di Prapatan Jalan Sepanjang
READ MORE

Yuk, Jualan di Kerabat Bassura biar Bisnis Makin Cuan!

Di era digital seperti saat ini, ketersediaan platform online semakin mempermudah segala aktivitas. Media online bahkan dinilai semakin membantu para pelaku usaha dalam melakukan pemasaran supaya bisnis kian sukses.  Dengan media online, bisnis jualan Anda mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Anda pun dapat terhubung langsung dengan pelanggan dan membangun interaksi dengan mereka. Di saat yang bersamaan, Anda bisa sekaligus mempromosikan produk.

Tak mau ketinggalan, klien Bapas Kelas I Surabaya yang memiliki usaha atau produk pun bisa menggunakan media online untuk memasarkan usahanya dengan memanfaatkan aplikasi ‘KERABAT BASSURA’.  Dengan aplikasi ini, Bapas Kelas I Surabaya terus mengembangkan ide untuk memperbaharui layanan yang lebih menempatkan klien sebagai subyek pelayanan dan bukan obyek pelayanan. Inovasi ini berusaha mendekatkan Bapas Kelas I Surabaya dengan klien sebagai sebuah ekosistem yang saling mengisi. 

Kopi “Gunung Mujur” agar menjadi mujur
Senyum tak pernah lepas dari wajah Robi, sepertinya dia menjalani hidup dengan ikhlasnya. Ditemui Humas Bassura, Rabu (13/10), pria berusia 41 tahun ini mulai bercerita mengenai hidup dan kegiatannya.

Kopi GM dijual di aplikasi KERABAT BASSURA

“Saya pernah kepeleset, sudah takdir,” katanya membuka pembicaraan.  Setelah mendapat Pembebasan Bersyarat dari Lapas Sidoarjo, saat ini Robi menjadi Klien Bapas Surabaya dibawah bimbingan Ade Septian, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Pertama Bapas Surabaya.

Saat ini, Robi tengah memulai usaha pembuatan kopi Arabica murni yang biji kopinya yang ditanam di Gunung Pujon, Malang. “Sebelum terpeleset, saya memang biasa ikut serta dalam program pemberdayaan masyarakat dibawah ITS, sekarang saya mulai mengembangkannya kembali,”ujar Robi. “Semua prosesnya memberdayakan masyarakat sekitar gunung pujon,”tambahnya.

“Alhamdulillah, pak Ade mau membantu ikut dalam pemasaran lewat aplikasi KERABAT BASSURA, semoga dengan kopi Gunung Mujur, kita semua menjadi mujur,”harap Robi.

Robi mengungkapkan bahwa keberadaan aplikasi Kerabat Bassura juga sangat membantunya dalam melakukan absen wajib lapornya. “Sangat bermanfaat, untuk wajib lapor cukup klik,”tambahnya.

Lebih lanjut, Ade Septian mengatakan  bahwa saat ini sudah terdaftar 150 akun dalam aplikasi KERABAT BASSURA yang dapat menikmati platform ini tanpa biaya layanan “Masih banyak fitur-fitur lain yang dapat dimanfaatkan oleh klien Bapas Surabaya, saya selalu menganjurkan klien saya untuk menggunakan aplikasi ini, lebih dekat, lebih mudah, lebih murah,”kata Ade.


READ MORE

Gerakan Jum’at Berkah Bapas Surabaya, Bagikan Kebahagiaan Pada Semua Orang

Kabar Bassura. Pegawai Bapas Surabaya melakukan Gerakan Jumat Berkah dengan membagikaan makanan siap saji untuk sarapan kepada orang-orang di sekitar Bapas Surabaya, Jum’at (8/10).

Kepala Bapas Surabaya, Arif Rahman mengatakan bahwa gerakan ini berawal dari inisiatif pegawai melalui Gerakan 5000 Seminggu per Pegawai.  “Sifatnya sukarela, kami menyediakan kotak amal khusus gerakan ini, pegawai bisa memasukkan sendiri uang receh, uang kecil kembalian beli rokok, beli pentol berapa pun, kemudian dikalkulasi untuk dibelikan nasi bungkus setiap hari Jum’at’, papar Arif.

Mendapat respons sangat positif dari pegawai, guna meningkatkan manfaat dan menyebarkan gerakan ini maka kegiatan akan dilanjutkan pada Jum’at-jum’at selanjutnya, “Kami beri nama Gerakan lima ribu seminggu per pegawai (G5K PGW),”tambahnya.

Arif mengungkapkan bahwa hari ini, pegawai Bapas Surabaya telah membagikan 50 paket sarapan di 2-3 titik. Masing-masing titik  membagikan 10-20 paket yang dibutuhkan oleh para pencari nafkah di jalanan, kaum dhuafa dan mereka yang membutuhkan.

“Hari ini kami memulai gerakan ini dengan 50 paket, kami perbanyak pembagian di titik dekat dengan terminal Purabaya, kami ingin mengajak sebanyak mungkin orang terlibat dalam kegiatan ini,” katanya.

“Kita sering menyepelekan hal-hal kecil, padahal hal yang kecil itu bernilai, bahkan jika berakumulasi hal-hal itu menjadi besar. Seribu rupiah, dua ribu rupiah, lima ribu rupiah sering kita anggap tidak bernilai, namun jika kita bersama telah menjadi senyum bagi saudara-saudara kita di pagi ini, terimakasih teman-teman Bapas Surabaya, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT,”tutupnya.

READ MORE

Lagi, Bapas Surabaya Siapkan Klien Mandiri dengan Pelatihan Pembuatan Mie Ayam dan Bakso

Kabar Bassura. Siapa yang tak suka makan mie ayam, bakso atau mie ayam bakso? Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti gemar makanan ini. Sebuah peluang usaha yang kembali dilirik Bapas Surabaya.  Untuk itulah, kali ini Bapas Surabaya adakan Kegiatan Bimbingan Kemandirian untuk kliennya, yakni pembuatan bakso dan mie ayam, Selasa (14/9).

Praktek pembuatan bakso dan mie ayam dilakukan di Aula Bapas Kelas I Surabaya dengan fasilitator Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (POKMAS LIPAS) Bapas Surabaya, Forum Pemberdayaan Perempuan  Indonesia (FPPI), pimpinan Bunda Lilie.

Winarsih, salah seorang klien Bapas mengatakan, ”Selain mendapat pembelajaran baru, aktivitas seperti ini juga menyenangkan,” ucapnya.

Para peserta tampak antusias melihat proses pembuatan mie, bakso sampai pada tahap meracik bumbu  mie ayam yang sesuai dengan lidah konsumen.

“Mie ayam bakso yang dibuat disini, biasa dipesan di gedung Grahadi loh, jadi jangan lewatkan resepnya,” ujar Bunda Lilie sembari merebus mie yang telah dibuat. 

Bunda Lilie dari FPPI berharap, kegiatan pelatihan yang nyata seperti  ini dapat memberi bekal yang bermanfaat untuk klien Bapas Surabaya. “Kerjasama  kami dengan Bapas Surabaya mudah-mudahan dapat mengantar klien Bapas untuk kembali terjun sebagai manusia mandiri di masyarakat,”ucapnya.

Kegiatan pelatihan pembuatan mie ayam dan bakso ini merupakan rangkaian terakhir dari program bimbingan kemandirian Bapas Surabaya di tahun anggaran 2021. “Tahun ini kami telah membuat pelatihan pembuatan kue kering dan minuman kekinian, pembuatan telur asin, potong rambut dan creambath dan yang terakhir pembuatan mie ayam dan bakso, semua kegiatan direncanakan berdasarkan penjaringan minat dan bakat klien serta kondisi kekinian atau tren usaha yang sekiranya punya pasar yang baik, tujuannya satu klien kami menjadi manusia yang berdaya,”pungkas Plh. Kabapas Surabaya Elly Budirini

READ MORE

Ciptakan Klien Mandiri, Bapas Surabaya Beri Pelatihan Pangkas Rambut dan Creambath

Kabar Bassura.  Pandemi Covid-19  tidak menyurutkan komitmen Bapas Kelas I Surabaya untuk tetap  mengantarkan kliennya menjadi mandiri  melalui program bimbingan kemandirian.

Kali ini,Bapas Kelas I Surabaya bekerja sama dengan Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI) gelar Bimbingan Kemandirian Keterampilan Potong Rambut  dan creambath di Aula Bapas Kelas I Surabaya, Kamis (9/9).

Plh. Kepala Bapas Kelas I Surabaya Elly Budirini mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan untuk membantu Warga Binaan Pemasyarakatan pada Bapas Surabaya (Klien) khususnya yang sedang menjalani asimilasi di rumah dan integrasi baik PB, CB, CMB.

“Pandemi Covid 19 memukul kita semua, namun sebagai manusia penghidupan harus tetap berjalan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian, pengetahuan dan keterampilan di bidang potong rambut dan creambath, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup sehingga tidak melakukan pelanggaran hukum lagi,” ungkapnya.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap ararah dari instruktur. “Semua peserta mau mencoba setiap arahan yang kami berikan, ada beberapa yang sudah punya bakat atau keterampilan di bidang ini, bisa dikembangkan” ujar Lily dari KoPPI.

“Pelatihan gratis ini menambah pengetahuan di bidang kecantikan, cari kerja susah, saya ingin buka usaha salon,”ucap Nur (34), seorang klien asal Rutan Perempuan Surabaya

Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang Klien Bapas Kelas I Surabaya yang memiliki minat dibidang Ketrampilan Potong Rambut dan Creambat, hasil penjaringan binat dan bakat subseksi Bimbingan Kemandirian.  “Sedianya sangat banyak Klien Bapas yang ingin mengikuti kegiatan ini, namun karena keterbatasan tempat dan kita tetap harus memperhatikan protokol Kesehatan dan menjaga jarak, sehingga hanya 15 orang yang kami undang pada kegiatan hari ini,”ungkap Plh Kabapas, Rini.

“Selepas dari pelatihan ini bila ada klien yang ingin mengembangkan menjadi usaha mandiri atau kelompok, maka Bapas Surabaya siap membantu memfasilitasi, untuk saat ini kami memiliki aplikasi Kerabat Bassura, ruang usaha klien kami sediakan disana,”pungkasnya.

READ MORE

Bangun Sinergi, PK Bapas Surabaya Hadiri Kegiatan Advokasi SPPA se-Jawa Timur

Kabar Bassura. Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya menghadiri sekaligus menjadi Narasumber kegiatan Advokasi Sistem Peradilan Pidana Anak Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Tahun 2021, Rabu (8/9), yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Surabaya.

Diwakili JFT Pembimbing Kemasyarakatan Yoyon Sukaryono, Bapas Surabaya memaparkan mengenai membangun sistem pembinaan Anak Berhadapan dengan Hukum dalam Pelaksanaan Restorative Justice.  “Kendala utama dalam pelaksanaan UU No. 11 tahun 2012 tentang SPPA selain sarana dan prasarana, juga koordinasi antar Aparat Penegak Hukum yang berbeda pemahaman mengenai pelaksanaan Undang-undang tersebut, maka perlu adanya kegiatan yang dapat menunjang terciptanya sinergi antar Aparat Penegak Hukum demi kebutuhan terbaik bagi Anak yang menjalani proses hukum,”demikian papar Yoyon.

Turut memberikan paparan dalam kegiatan ini, narasumber dari Polda Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Pengadilan Tinggi Jawa Timur, dan Surabaya Children Crisis Center (SCCC).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur ini diharapkan akan memunculkan sinergi antar Aparat Penegak Hukum dalam penanganan Anak Berhadapan Dengan Hukum sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 11 Tahun 2012, tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

READ MORE

Itjen Pantau Kembali Persiapan Penilaian Pembangunan ZI lingkup Bapas Surabaya oleh Tim Penilai Nasional

Dalam rangka persiapan On Desk Evaluation oleh Tim Penilai Nasional (TPN) yaitu KemenPAN RB, jajaran Kemenkumham melalui Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal yang dipimpin Inspektur Wilayah VI Marasidin Siregar hadir beserta rombongan dalam rangka monitoring dan memberi penguatan ZI kepada 47 Satker yang mengikuti kontestasi WBK WBBM dan dinyatakan lolos Panel TPI, Kamis (02/09). (TPI Gelar Entry Meeting Jelang Monitoring dan Penguatan ZI WBK WBBM di Jajaran Kanwil Kemenkumhan Jatim. Diakses pada September.03.2021)

Kabar Bassura (3/9). Disambut oleh yel yel Reformasi Birokrasi oleh pegawai Bapas Surabaya, Tim Penilai Internal dari Itjen Kemenkumham dan pendamping dari Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, meninjau kesiapan Pembangunan ZI di Bapas Surabaya, Jum’at (03/09).

Tim kemudian melakukan evaluasi terhadap sarana dan prasarana yang ada di Bapas Surabaya dengan berkeliling di lingkungan kerja Bapas Surabaya.

Pada kesempatan ini, Kabapas Surabaya Arif Rahman memaparkan mengenai pembangunan Zona Integritas Reformasi Birokrasi di lingkungan Bapas Surabaya.

Pemaparan selanjutnya lebih difokuskan pada inovasi unggulan Bapas Surabaya, Aplikasi Kerabat Bassura. “Aplikasi ini dibuat berdasarkan keinginan kami untuk lebih dekat melayani masyarakat,” demikian dipaparkan Arif.

Arif menjelaskan bahwa aplikasi KERABAT BASSURA sendiri merupakan inovasi Bapas Kelas I Surabaya yang diharapkan mampu mendekatkan penyedia layanan yakni Bapas Kelas I Surabaya dengan pengguna layanan (masyarakat) dan terjadinya sinergi sebagai sebuah ekosistem yang saling menguntungkan. Secara teknis aplikasi KERABAT BASSURA ini berbasis website dan juga aplikasi berbasis android yang dapat diunduh di Playstore.

Hardika dari tim TPI tampak sangat tertarik dengan KERABAT BASSURA, Hardi berpesan agar aplikasi ini terus dikembangkan  lebih lanjut sehingga bisa memuat enam area perubahan dalam reformasi birokrasi.

“Saya tertarik dengan dengan aplikasi ini, karena sejatimya inovasi harus membuat lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah, ini yang harus lebih dipaparkan lebih jelas pada TPN,” ujar Hari.

Sementara anggota TPI Zein, menambahkan agar dalam paparan dan video profil tidak banyak menggunakan kata-kata khusus yang hanya dimengerti oleh kalangan Bapas sendiri, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik pada TPN.  Zein juga berpesan agar selalu mengupdate SOP pada media sosial yang dimiliki Bapas Surabaya.

READ MORE

Gandeng UMKM Lokal, Bapas Surabaya Adakan Pelatihan Pembuatan Telur Asin

Kabar Bassura (1/9).  15 orang klien Bapas Surabaya mengikuti pelatihan pembuatan telur asin.  Kegiatan diselenggarakan selama 2 hari, tanggal 1 dan 2 September 2021.  Berbeda dengan kegiatan bimbingan kemandirian untuk klien yang biasanya diselenggarakan di lingkungan Bapas Surabaya, kegiatan kali ini diselenggarakan on the spot di UD ADON JAYA, UMKM lokal di wilayah Sidoarjo. UD Adon Jaya sendiri merupakan UMKM milik Sulaiman yang  bereksperimen dengan telur asin dengan berbagai macam rasa seperti pentol telur asin dan krupuk telur asin.

“Kegiatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Bapak dan Ibu sekalian, banyak ilmu yang akan diberikan, semoga bermanfaat,” demikian disampaikan Kabapas Surabaya Arif Rahman pada pembukaan acara di Aula Bapas Surabaya.

“Bapas Surabaya akan selalu berusaha  mengadakan pelatihan-pelatihan yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para saudara kami, semuanya gratis,” tambahnya.

Di UD ADON JAYA, Candi Sidoarjo, para peserta tampak antusias mengikuti setiap arahan dan bimbingan yang langsung diberikan oleh Bapak Sulaiman.

Keceriaan  tampak di wajah Febri (27), klien assimilasi dari Rutan Perempuan Surabaya.  Wanita asal Sidoarjo ini begitu bersemangat mengikuti setiap instruksi yang diberikan

“Saya senang ikut kegiatan ini. Setelah ikut pelatihan mudah-mudahan nanti saya bisa buka usaha sendiri,” ujar Febri bersemangat.

READ MORE